Selasa, 19 Agustus 2008

Semangkuk Bubur

Hidup ini penuh lika-liku...hidup ini penuh arus deras... hidup ini banyak aral rintangan... jika cinta yang kita punya tidak kita rawat dengan baik dan hanya mementingkan egokita; tuntutan hidup yang terbeban kepada kita, perlahan tapi pasti cinta itu akan hambar rasanya....


Semangkuk Bubur


Berasnya adalah beras ketan, kualinya adalah kuali tanah liat, apinya berasal dari batu bara. Tiap hari subuh jam 4.30, pria ini menyulut api. Dalam kuali diisi air, untuk merendam beras yang telah dicuci. Menunggu air mendidih, beras dimasukkan. Menggunakan api besar memasak selama 10 menit. Setelah itu dirubah menjadi api kecil untuk direbus. Pria itu di pinggi kompor sedang membungkuk, menggunakan gayung mengaduk-aduk dengan perlahan-lahan.

Setengah jam kemudian, pria tersebut dengan satu tangan membawa semangkuk bubur putih panas yang masih mengepulkan asapnya, tangan yang lain membawa sepiring sayur asin yang telah disiram dengan minyak wijen. Masuk ke dalam kamar tidur, memanggil istrinya untuk bangun.

Wanita itu membalikkan badan, mulutnya menggumamkan sesuatu dan tidur lagi. Pria itu mendengarkan suara dengkur istrinya yang sedang lelap. Dia tidak tega untuk memanggil lagi. Duduk dipinggir ranjang, mengawasi arloji dan melihat ke wajah istrinya , lalu melihat lagi ke arloji. Wanita itu mendadak meloncat keluar dari ranjang. Melihat arloji, tergesa-gesa mengenakan pakaian dan turun dari ranjang, sambil berkata? “Sudah terlambat, mengapa tidak membangunkan saya?” Suaminya menyajikan bubur putih dan sayur asinnya sambil berkata,”Jangan cemas, masih ada waktu, makanlah buburnya dulu.”

Buburnya adalah bubur putih polos, tanpa ada tambahan daging ayam atau pun telur ayam. Bubur semacam ini, menjadi sarapan pagi istrinya selama 5 tahun.

Ketika pria dan wanita ini menikah, tidak ada uang untuk pesta perkawinan, kedua insan ini hanya meletakkan tikar mereka masing-masing menjadi satu. Beginilah sudah jadi sekeluarga.

Pada saat malam pengantin, pria ini membawakan semangkuk bubur polos. Buburnya putih bersih, di bawah sinar lampu memancarkan cahaya yang berkilau. Pria itu berkata :”Lambungmu tidak baik, banyak makan bubur dapat menjaga maag.” Dimakanlah bubur itu oleh istri-nya. Aroma sedap khas bubur, tidak hanya membuat lambungnya hangat, namun juga hatinya. Mereka sama-sama bekerja di satu pabrik. Si wanita sepanjang tahun bekerja di pagi hari, yang pria sepanjang tahun bekerja pada malam hari. Setiap jam empat subuh sang suami pulang dari kerja. Sedang istrinya masuk jam setengah enam pagi. Waktu mereka untuk bersama pendek sekali hanya sekitar 1,5 jam.

Pulang dari kerja, hal pertama yang dikerjakan oleh si pria adalah menyulut api, mengisi kuali. Pria ini hanya bisa memasak bubur polos. Namun semangkuk bubur polos ini, ternyata telah memberi gizi kepada si wanita hingga air mukanya merah, cantik bagaikan bunga.


Suatu hari, pabrik mengalami kerugian dan si pria terkena PHK. Akan tetapi bagi mereka kehidupan ini masih harus dilanjutkan. Pria ini mengeluarkan uang tabungannya yang sangat sedikit sedangkan istrinya menjual cincin emas warisan ibunya. Mengumpulkan uang membuka satu toko kelontong. Satu mangkuk, satu buah sapu, satu teko air. Keuntungannya tidaklah banyak. Tetapi si pria ini mengerjakan dengan sepenuh hati. Setelah si wanita pulang dari kantor, juga membantu mengurusi toko. Ketika tidak ada pembeli, pria dan wanita ini duduk diantara setumpuk mangkuk, kuali, gayung serta ember, dengan bahagia mereka berandai-andai tentang masa depan.

Si pria berkata:?Setelah ada duit, toko cabang akan saya buka dimana-mana. ?
Istrinya menyahut,?Waktu itu saya juga tidak perlu kerja lagi, setiap hari di rumah membuat beraneka ragam makanan untukmu.? Pria itu berkata,”Mana perlu dirimu memasak, ingin makan apa, kita langsung pergi ke restoran saja.” Dengan manja istrinya bilang, “Tidak, saya selalu ingin makan masakan bubur polosmu.” Pria ini langsung merangkul pundak si wanita, matanya agak membasah.

Pria ini masih saja setiap hari bangun dari tidur tepat pukul 4.30 subuh, menyulut api untuk memasak bubur. Sambil memasak, memikirkan dalam toko sedang kekurangan barang apa. Kadang kala konsentrasinya terpecah. Buburnya hangus di dasar kuali, kadang pula jika ia terlalu lelah dan mengantuk, buburnya meluber keluar dari kuali.

Suatu hari istrinya bangun pagi hari. Bubur di atas kompor sedang mendidih mengeluarkan buih ombak. Sedangkan suaminya tidur terlelap dengan kepala ditopangkan di atas lutut. Dengan perlahan dan hati-hati si istri memeluk kepala suaminya, hatinya merasa sakit bagaikan ditarik-tarik. Sejak saat itu, wanita ini menolak dengan tegas jika suaminya ingin memasakkan bubur untuk dirinya. Karena ia melihat si suami sungguh terlalu lelah.

Perdagangan si pria kian hari kian lancar, papda tahun ke tujuh, supermarket cabangnya sungguh telah buka dimana-mana. Si wanita sudah mengundurkan diri dari pekerjaannya dan menjadi ibu rumah tangga sepenuhnya. Mereka telah membeli sebuah rumah besar. Dapurnya dilengkapi dengan sangat indah dan unik, yang kurang hanya bau asap api.


Waktu untuk pulang si pria ini semakin lama semakin sedikit. Dia selalu sibuk, terlalu banyak jamuan makan malam, kadang dalam satu malam ia harus menghadiri empat jamuan makan malam. Mula-mula wanita ini menggerutu, tapi si pria bilang, “Bukankah semua ini demi keluarga? Bukankan semua ini agar kamu hidup lebih nyaman?” akhirnya si wanita capai sendiri, lambat laun juga sudah terbiasa. Wanita ini sudah sangat lama sekali tidak pernah makan bubur polos.

Suatu hari, mendadak pria ini diberitahu agar menghadiri pemakaman dari seorang temannya. Dia heran, mengapa beberapa hari lalu temannya ini masih di rumah. Dia melihat istrin temannya ini, yang dulunya sangat cantik dan anggun, dalam semalam menjadi pucat,lesu dan tua. Dia menangis tersedu-sedu. Dalam mulutnya menggumamkan kata-kata: “Siapa yang akan mengantarkanku kerja dan menjemputku pulang kerja? Siapa yang akan menalikan sepatu untukku?"


Si pria itu merasa sesak nafasnya, terpikirkan akan istrinya. Sekilas terkenang kebiasaannya dulu di pagi hari, memasakkan bubur untuk istrinya. Terpikir juga olehnya ketika istrinya menerima semangkuk bubur polos itu, matanya memancarkan sinar kebahagiaan dan kepuasan.

Si pria bergegas pulang ke rumah. Membuka pintu, melihat istrinya yang sedang meringkuk tidur di atas sofa. Televisi masih menyala, home theater juga masih menyala. Dia atas meja ruang tamu berserakan penuh dengan berbagai jenis majalah mode. Pria ini berlutut di depan sofa. Tangannya dengan perlahan membelai rambut wanita ini. Air muka wanita ini suram, di dalam kerutan-kerutan halus, wajahnya telah tertulis penuh kehampaan.

Dia mengambil selimut untuk menyelimuti wanita ini. Mendadak wanita ini terjaga dari tidurnya. Melihat si pria, wanita ini mengusap-usap matanya. Setelah memastikan itu adalah suaminya, raut wajahnya segera memerah. Wanita ini bergegas untuk berdiri. “Kamu mungkin belum makan, akan saya buatkan.” Si pria tiba-tiba memeluknya dari belakang. “Tidak, biarkan saya yang memasakkanmu bubur polos.” Hamper setengah hari wanita ini tidak mengeluarkan sepatah kata. Ada tetesan air mata hangat yang menetes di tangan suaminya.
Hari itu, si pria sambil memasak bubur, dia berpikir, “Sebenarnya beraneka macam variasi produk bubur, tidak bisa meninggalkan bubur polos sebagai dasarnya. Dan segala kebahagiaan yang ada hanyalah didasari oleh bubur polos. Selain itu hanyalah sebagai penyedap.”

dicopy dari Chinese Club Indonesia postingan Kevin Jonathan tanggal 12 Juli 2008 9:56 PM

Senin, 18 Agustus 2008

Tips Memilih Buah

1. Durian :
* yang durinya sudah melebar dan daging durinya sudah agak lunak.
* aromanya harum dan kulitnya tdk ada yg bolong
* kalau dipukul2 bunyinya buk ..buk...berat mantep (nggak garing kosong).
* lihat tangkainya (dipotong sedikit), kalau tengahnya kuning berarti bagus.
* jangan pilih yang bulat bagus, tapi yang bentuknya agak aneh, biasanya bagus.

2. Mangga :
* pilih mangga yg bonggolnya (ujung tangkainya) berwarna kuning/kekuningan.
* pilih yang harumnya manis sampai ke ujung buah.
* di pangkalnya harum dan lebar. Kulitnya mulus dan kencang, tidak mengkerut. Keseluruhan buah aromanya harum manis.
* pilih yg warna hijaunya agak tua buram dan bebintik hitam.

3. Jeruk :
* pilih yg warnanya kuning betul bukan kuning terang.
* pilih yg kulitnya tipis dan mengkilat.
* khususnya jeruk medan pilih yang berat, trus ada lekukannya dikit (kalau diraba dengan jempol ada deko' annya) cari yg dekoannya empuk.

4. Semangka/Melon utuh :
* semangka biasanya ditepuk-tepuk utk. mendengar 'kopong' enggaknya. Semakin kopong berarti kurang banyak airnya, kurang seger.
* melon, pilih yg wangi.
* perhatikan bagian patahan tangkainya, pilih yg buletan tangkainya kelihatan mekar.
* pilih melon yg guratan uratnya banyak dan tebal. Menurut Trubus ini tanda buah sudah mateng pas dipanen.
* pilih melon yg kerasa bijinya sudah pada lepas saat buah digoncang

5. Alpukat :
* kocok-kocok alpukat, pilih yg berbunyi, tandanya tua.
* pilih yg kulitnya mulus.

6. Duku :
* kulitnya tipis dan lembut dan agak kehitaman artinya udah masak dan manis. Tapi, kalau warna coklat dan agak berair itu tandanya busuk.

7. Manggis :
* pilih yg kulitnya lembut bila dipencet/raba.
* warnanya ungu tua segar. Raba dulu seluruh permukaan, kalo ada yang keras itu artinya bagian tsb masih mentah atau busuk. Tangkainya utuh dan hijau segar. Manggis kecil malah lebih bagus ketimbang yang ukuran besar yang biasanya matangnya tidak merata.
* kalau ada wadah air, cemplungin manggis ke dalam air. Manggis yg terapung tandanya bagus. [dari Trubus]
* lihat dibagian bawah buah, pilih yang bagian tersebut sudah agak pada renggang.

8. Beda salak Pondoh dan Bali :
* salak Pondoh lebih kecil dan kulitnya kering garing serta mayoritas bentuknya kerucut.
* daging salak Bali lebih tebel dan bijinya agak kecil, sedangkan salak pondoh sebaliknya.
* untuk dapetin yang agak manis, tekan bagian kepalanya itu, cari yg agak kempes (gak keras lagi) dan cari bentuk yg meruncing kepalanya.

9. Pepaya :
* untuk pepaya biasa (bukan pepaya bangkok), pilih yang bentuknya lurus/panjang. Jangan yang atasnya kecil bawahnya besar, atau sebaliknya.

10. Apel :
* apel yang crunchy (nggak gabus), kalau diketuk-ketuk (dislentik/dijentik maksudnya) dengan kuku bunyinya nyaring. Berarti masih banyak airnya. Kalo suaranya 'bariton' berarti udah kurang crunchy lagi.

11. Sawo :
* pilih sawo yang empuk dan sudah berwarna coklat tua.
Masalah bentuk dan besarnya gimana engga terlalu soal, yg penting perhatikan betul kulitnya harus mulus. Jangan pilih sawo yg ada luka/goresan/ lubang sekecil apapun (meskipun ukurannya gede). Trus jangan dipilih kalau dikulitnya nempel bekas getah. Bisanya kulit yg cacat gini, daging dibawahnya akan keras/rusak.

12. Pisang :
* khususnya pisang ambon, pilih yang bentuk pisangnya bulat.
* bagian batangnya jangan yang udah kering banget, berarti itu pisang udah lama 'berpisah' dengan pohonnya.

CHRISTIAN WAYS TO REDUCE STRESS ...

"Never borrow from the future. If you worry about what may happen tomorrow and it doesn't happen, you have worried in vain. Even if it does happen, you have to worry twice."


1. Pray

2. Go to bed on time.

3. Get up on time so you can start the day unrushed.

4. Say "No" to projects that won't fit into your time schedule, or that will compromise your mental health.

5. Delegate tasks to capable others.

6. Simplify and unclutter your life.

7. Less is more. (Although one is often not enough, two are often too many.)

8. Allow extra time to do things and to get to places.

9. Pace yourself. Spread out big changes and difficult projects over time; don't lump the hard things all together.

10. Take one day at a time.

11. Separate worries from concerns. If a situation is a concern, find out what God would have you do and let go of the anxiety. If you can't do anything about a situation, forget it.

12. Live within your budget; don't use credit cards for ordinary purchases.

13. Have backups; an extra car key in your wallet, an extra house key buried in the garden, extra stamps, etc.

14. K.M.S. (Keep Mouth Shut). This single piece of advice can prevent an enormous amount of trouble.

15. Do something for the "Kid" in You everyday.

16. Carry a Bible with you to read while waiting in line.

17. Get enough rest.

18. Eat right.

19 Get organized so everything has its place.

21. Write down thoughts and inspirations.

22. Every day, find time to be alone.

23. Having problems? Talk to God on the spot. Try to nip small problems in the bud. Don't wait until it's time to go to bed to try and pray.

24. Make friends with Godly people.

25. Keep a folder of favorite scriptures on hand.

26. Remember that the shortest bridge between despair and hope is often a good "Thank you Jesus."

27. Laugh.

28. Laugh some more!

29. Take your work seriously, but not yourself at all.

30. Develop a forgiving attitude (most people are doing the best they can).

31. Be kind to unkind people (they probably need it the most).

32. Sit on your ego.

33. Talk less; listen more.

34. Slow down.

35. Remind yourself that you are not the general manager of the universe.

36. Every night before bed, think of one thing you're grateful for that you've never been grateful for before. GOD HAS A WAY OF TURNING THINGS AROUND FOR YOU.


"If God is for us, who can be against us?"

(Romans 8:31)



My instructions were to send this to four people that I wanted God to bless and I picked you. I decided to send it to more than four, because I didn't want to limit blessings.
SEND IT FORWARD PLEASE, not backward!


Dicopy dari Chinese Club Indonesia postingan Kevin Jonathan tanggal 23 Juli 2008 2:22 PM

Interesting Story

Suatu ketika, ada seorang wanita yang kembali pulang ke rumah dari perjalanannya keluar rumah, dan ia melihat ada 3 orang pria berjanggut yang duduk di halaman depan. Wanita itu tidak mengenal mereka semua.

Wanita itu berkata dengan senyumnya yang khas: 'Aku tidak mengenal Anda, tapi aku yakin Anda semua pasti orang baik-baik yang sedang lapar. Mari masuk ke dalam, aku pasti punya sesuatu untuk mengganjal perut'.

Pria berjanggut itu lalu balik bertanya, 'Apakah suamimu sudah pulang?'

Wanita itu menjawab, 'Belum, dia sedang keluar'.

'Oh kalau begitu, kami tak ingin masuk. Kami akan menunggu sampai suamimu kembali', kata pria itu.

Di waktu senja, saat keluarga itu berkumpul, sang isteri menceritakan semua kejadian tadi. Sang suami, awalnya bingung dengan kejadian ini, lalu ia berkata pada istrinya, 'Sampaikan pada mereka, aku telah kembali, dan mereka semua boleh masuk untuk menikmati makan malam ini'.

Wanita itu kemudian keluar dan mengundang mereka untuk masuk ke dalam.

'Maaf, kami semua tak bisa masuk bersama-sama' , kata pria itu hampir
bersamaan.

'Lho, kenapa? tanya wanita itu karena merasa heran.

Salah seseorang pria itu berkata, 'Nama dia Kekayaan,' katanya sambil menunjuk seorang pria berjanggut disebelahnya, 'sedangkan yang ini bernama Kesuksesan, sambil memegang bahu pria berjanggut lainnya.

Sedangkan aku sendiri bernama Kasih-Sayang. Sekarang, coba tanya kepada suamimu, siapa diantara kami yang boleh masuk kerumahmu.'

Wanita itu kembali masuk kedalam, dan memberitahu pesan pria di luar. Suaminya pun merasa heran. 'Ohho...menyenangka n sekali. Baiklah, kalau begitu, coba kamu ajak si Kekayaan masuk ke dalam. Aku ingin rumah ini penuh dengan Kekayaan.'

Istrinya tak setuju dengan pilihan itu. Ia bertanya, 'sayangku, kenapa kita tak mengundang si Kesuksesan saja? Sebab sepertinya kita perlu dia untuk membantu keberhasilan panen ladang pertanian kita.'

Ternyata, anak mereka mendengarkan percakapan itu. Ia pun ikut mengusulkan siapa yang akan masuk ke dalam rumah. 'Bukankah lebih baik jika kita mengajak si Kasih-sayang yang masuk ke dalam? Rumah kita ini akan
nyaman dan penuh dengan kehangatan Kasih-sayang. '

Suami-istri itu setuju dengan pilihan buah hati mereka. 'Baiklah, ajak masuk si Kasih-sayang ini ke dalam. Dan malam ini, Si Kasih-sayang menjadi teman santap malam kita.'

Wanita itu kembali ke luar, dan bertanya kepada 3 pria itu. 'Siapa diantara Anda yang bernama Kasih-sayang? Ayo, silahkan masuk, Anda menjadi tamu kita malam ini.'

Si Kasih-sayang berdiri, dan berjalan menuju beranda rumah. Ohho.. ternyata, kedua pria berjanggut lainnya pun ikut serta. Karena merasa ganjil, wanita itu bertanya kepada si Kekayaan dan si Kesuksesan.

'Aku hanya mengundang si Kasih-sayang yang masuk ke dalam, tapi kenapa
kamu ikut juga?'

Kedua pria yang ditanya itu menjawab bersamaan. 'Kalau Anda mengundang
si Kekayaan, atau si Kesuksesan, maka yang lainnya akan tinggal di luar. Namun, karena Anda mengundang si Kasih-sayang, maka, kemana pun

Kasih sayang pergi, kami akan ikut selalu bersamanya. Dimana ada Kasih-sayang, maka kekayaan dan Kesuksesan juga akan ikut serta. Sebab, ketahuilah, sebenarnya kami berdua ini buta. Dan hanya si Kasih-sayang yang
bisa melihat. Hanya dia yang bisa menunjukkan kita pada jalan kebaikan, kepada jalan yang lurus. Maka, kami butuh bimbingannya saat berjalan. Saat kami menjalani hidup ini.'


dicopy dari Chinese Club Indonesia postingan RudiTan tanggal 15 Agustus 2008 8.12AM